Tugas ke 3 bahasa indonesia 2
Nama : Ade Ahmad Syukron
Npm : 10113124
Kelas : 3KA27
Anggota KelompoK :
- Ade Ahmad Syukron
- Andre
- Lingga baskara
- Mohammad ilyas
- Nur Syamsul
Tugas :
o Buat resensi novel dengan tema
bebas ,harus keluaran 2014 -2016
o Buat usulan rancangan penelitian
Tugas 1 : resensi novel
Harum Feminisme dari Papua
Data Buku
Judul : Isinga (Roman Papua)
Pengarang
: Dorothea Rosa Herliany
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Terbit
: Januari 2015
Harga
: Rp. 50.000,-
Tebal
: 218 halaman
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Cover : Softcover
ISBN : 978-602-03-1262-0
Kepengarangan
Dorothea Rosa Herliany (lahir di
Magelang, Jawa Tengah, 20 Oktober 1963; umur 52 tahun) adalah seorang penulis
dan penyair Indonesia.
Setamat SMA Stella Duce di
Yogyakarta, ia melanjutkan pendidikan ke Jurusan Sastra Indonesia, FPBS IKIP
Sanata Dharma, Yogyakarta (kini Universitas Sanata Dharma) dan tamat dari sana
tahun 1987.
Ia mendirikan Forum Ritus Kata dan
menerbitkan berkala budaya Kolong Budaya. Pernah pula membantu harian Sinar
Harapan dan majalah Prospek di Jakarta. Kini ia mengelola penerbit Tera di
Magelang.
Ia menulis sajak dan cerpen.
Kumpulan sajaknya: Nyanyian Gaduh (1987), Matahari yang Mengalir (1990),
Kepompong Sunyi (1993), Nikah Ilalang (1995), Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999),
dan Kill the Radio (Sebuah Radio, Kumatikan; edisi dwibahasa, 2001). Kumpulan
cerpennya: Blencong (1995), Karikatur dan Sepotong Cinta (1996).
Dorothea Rosa Herliany adalah orang
pertama yang memenangi kedua kategori Kusala Sastra Khatulistiwa, prosa dan
puisi, dengan "Santa Rosa" (puisi) pada 2006 dan "Isinga: Roman
Papua" (prosa) pada 2015.
Gambaran Singkat
Selang beberapa hari, Malom datang.
Ia minta Irewa pulang. Mama Kame dan Bapa Labobar tak bisa mencegah. Malom
adalah suami yang sah. Orangtua Malom sudah membeli Irewa dengan sejumlah
babi-babi sebagai mas kawin. Selain itu, Irewa juga seorang yonime, juru damai
dua pihak yang bermusuhan. Irewa harus mau untuk kembali ke Hobone. Kembali ke
kehidupan sehari-harinya yang berat. Mau atau tidak, ia harus menjalaninya. Tak
ada pilihan.
Kehamilan demi kehamilan, keguguran
demi keguguran tidak mengurangi niat Malom untuk terus punya anak. Malom
berpikir itu sudah menjadi tugasnya sebagai laki-laki. Tugas yang diminta
masyarakat. Suami harus mengawini istri agar menghasilkan anak. Perempuan
adalah makhluk yang mendatangkan kesuburan. Anak laki-laki berguna untuk
menuntut pengakuan akan tanah dan simbol penerus keturunan. Makin banyak anak
laki-laki, makin berharga dan bermartabat. Tanah luas dan keturunan banyak.
Anak laki-laki juga berguna agar prajurit mati ada yang menggantikan. Anak
perempuan bernilai ekonomi. Perempuan berguna untuk mendapatkan mas kawin dan
harta adat (babi).
Sinopsis
Cerita ini berawal pada kisah cinta
Meage dan Irewa, dua orang muda dari Dusun Aitubu yang tengah menjalin cinta.
Meage pun telah berencana meminang Irewa. Oleh karena itu, ia melakukan banyak
ritual adat demi mendapat restu calon mertua.
Di saat hampir terwujud, muncul
seorang pemuda dari Dusun Hobone bernama Malom yang juga tertarik pada Irewa.
Namun, Irewa menolaknya karena terlanjur mencintai Meage. Tak terima
pinangannya ditolak, Malom nekat menculik Irewa. Perang antara dua kampung pun
pecah.
Sampai kemudian, Dusun Hobone ingin
mengakhiri peperangan dengan mengajukan tawaran perdamaian. Isinya, agar rakyat
Dusun Aitubu merestui Irewa dipersunting oleh Malom. Dengan kata lain, Irewa
menjadi yonime.
Babak baru dalam hidup Irewa pun
dimulai. Hidupnya semakin sengsara. Tidak hanya dipaksa menafkahi suami, Irewa
kerap dipaksa hamil, dan melahirkan sendiri di atas dua lembar daun pisang.
Irewa juga sering mengalami keguguran dikarenakan kondisi tubuhnya yang lemah
karena jarak yang sangat dekat di setiap kehamilannya.
Keinginan Malom memiliki anak
banyak, tidak lain untuk warisan juga kekuasaan. Tetapi, yang paling
diharapkannya adalah anak laki-laki. Baginya, anak laki-laki adalah tumpuan
saat perang.
Namun, takdir membuat Irewa terkena
penyakit kelamin yang ditularkan oleh suaminya sendiri lantaran gemar bermain
perempuan. Tak ada yang bisa dilakukan Irewa. Di saat itu, Irewa merasa jiwanya
terpanggil ke dalam dunia aktivis, yang akan mengangkat perempuan Papua dari
penderitaan dan ketidaktahuan.
Kelebihan
Novel ini mengajarkan kita akan apa
arti tegar, kuat, mandiri dan cantik sebenarnya. Sebuah bacaan menarik yang
sangat inspiratif.Novel diperkuat dengan karakter-karakter tokoh yang telah
mengambil peran masing-masing dalam cerita.
Novel ini layak untuk mendapat
perhatian karena novel ini dapat menambah pengetahuan kita lebih dalam lagi
mengenai perjuangan dan arti hidup yang sesungguhnya.Alur ceritanya cukup rapi
dengan penjabaran satu per satu masalah yang harus dihadapi Irewa.
Kekurangan
Halaman novel cukup tebal, ada
beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan sedikit membosankan kendati
penuturan gaya bercerita agak kaku, namun novel ini tetap mampu mengaduk
perasaan ketika membacanya.
Sedikit sulit ketika dicampur dengan
bahasa Papua. Budaya, tarian, nyanyian, yang semula tidak diketahui sama sekali
menjadi gambaran baru dalam benak.
Kesimpulan
Menurut saya penggambaran dan
penjabarannya sempurna. Penulis dapat membawa pembaca betul-betul larut dalam
suasana dalam cerita seolah pembaca ikut berpetualang dalam cerita. Namun, maaf
karena saya sedikit kurang puas dengan bahasanya yang kaku. Jadi, saya hanya
memberikan empat dari lima bintang untuk novel ini.
Tugas 2 : usulan rancangan
penelitian
PROPOSAL PENELITIAN
Pengaruh Sosial Media Instagram
terhadap Gaya Hidup Konsumtif Mahasiswa
A. Latar Belakang Masalah
Majunya teknologi dan arus informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka
pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan media ikut
juga berperan aktif dalam perubahan gaya hidup seseorang baik media elektronik,
cetak maupun online. Media sosial yang menawarkan aplikasi khusus dan dikemas
secara menarik juga membantu penggunanya untuk terus mengikuti perkembangan
media sosial itu sendiri. Media massa menawarkan berbagai kemudahan dalam
penyebarluasan dan penerimaan informasi. Mudah dan cepat juga menjadi andalan
dari media sosial itu sendiri. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif.
Salah satunya media social yang
sedang gencar-gencarnya di kalangan remaja saat ini adalah Instagram. Instagram
sendiri merupakan tempat untuk mengunggah dan berbagi foto-foto kepada pengguna
lainnya. Sistem social di dalam Instagram adalah dengan menjadi pengikut akun
pengguna Instagram lainnya. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna
akun dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari
foto-foto yang telah di unggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi
salah satu unsur yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut
sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer
atau tidak. Oleh karena itu para remaja dan anak-anak zaman sekarang berlomba
mengunggah foto sedemikian rupa agar mendapatkan banyak like hingga menjadi
foto yang populer.
Dampak yang dapat terjadi terhadap
remaja dan anak-anak ini sebagai pengguna Instagram yaitu krisis percaya diri,
persaingan kehidupan mewah, konsumtif, dan tidak menatap realita atau
kenyataan. Dalam hal ini mereka selalu mengikuti trend yang sedang berlangsung
di dunia dan dikalangannya. Seperti kasus anak-anak yang rela menghabiskan uang
mereka untuk membeli pakaian yang sedang trend digunakan saat itu. Karena mereka
tidak mau dibilang ketinggalan zaman oleh teman-temannya dan dianggap tidak
mengikuti zaman.pakaian yang sedang trend digunakan pada saat itu. Semakin high
class foto yang mereka unggah maka disitulah tingkat kepopuleran mereka diukur.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana sosial media Instagram dapat mempengaruhi tingkat gaya hidup yang
konsumtif terhadap mahasiswa ?
C. Tujuan dan Lingkup Penelitian
a. Tujuan
Untuk mengetahui seberapa besar
media social instagram mempengaruhi gaya hidup konsumtif mahasiswa.
b. Lingkup penelitian atau indikator
variabel
Pemilik akun media social instagram
dengan kelas A, B, dan C sebagai indikator variabel bebas. Dan gaya hidup
konsumtif Mahasiswa sebagai idikator variabel terikat.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
Dapat menambah khasanah, pengetahuan, dalam hal pengaruh media social instagram
terhadap gaya hidup konsumtif remaja. Dan Hasil penelitian dapat dipakai
sebagai referensi peneliti selanjutnya.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan dan bahasan
pertimbangan bagi semua pihak dalam memahami social media terutama Instagram
yang dapat mengubah gaya hidup konsumtif masyarakat khususnya kalangan remaja
dan anak-anak. Serta memberikan manfaat bagi semua pihak.
E. Batasan Konsep dan Operasional
• Batasan konsep
Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara
online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial
berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing),
dan membangun jaringan (networking). Sebuah media online, dengan para
penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai
layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri.
Menurur Minor dan Mowen (2002, p. 282) Gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana
orang hidup, membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Gaya
hidup merupakan pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktunya.
Konsumtif yakni suatu perilaku yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah
yang berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal memberikan
kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia
yang dikendalikan oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata.
•Batasan operasional
Media social instagram memiliki pengaruh yang sangat kuat dan daya saing yang
tinggi terhadap gaya hidup konsumtif khususnya pada Mahasiswa .Sehingga
memunculkan kelas-kelas sosial, menimbulkan gengsi, dan menimbulkan rasa
percaya diri yang tinggi terhadap apa yang dikenakannya atau dibelinya.
F. Hipotesis Penelitian
- Rumusan
masalah assosiatif : Bagaimana sosial media Instagram dapat mempengaruhi
tingkat gaya hidup yang konsumtif terhadap mahasiswa ?
- Hipotesis
penelitian : ada pengaruh akun social media instagram terhadap gaya hidup
konsumtif Mahasiswa ?
G. Tinjauan Pustaka
Adanya fenomena Instagram yang berkembang di masyarakat, terlebih remaja saat
ini merupakan bagian dari perkembangan media baru yang ada. Perkembangan media
baru ini tidak dapat dihindari, karena termasuk dalam perkembangan kehidupan
manusia.
1. Teori Persamaan Media
Teori persamaan media ini ingin menjawab persoalan mengapa orangorang secara
tidak sadar dan bahkan secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan media
seolah-olah media itu manusia. Dengan demikian menurut asumsi teori ini, media
diibaratkan manusia. Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa diajak
berbicara. Media bisa menjadi lawan bicara individu seperti dalam komunikasi
interpersonal yang melibatkan dua orang dalam situasi face to face. Jelas teori
ini berkenaan sekali dengan penggunaan Instagram saat ini, bahwa dengan media
komunikasi seperti Instagram ini kita dapat berinteraksi dengan Smartphone
seolah-olah handphone ini adalah llawan bicara kita. Serta penggunaannya yang saat
ini sebagai media untuk berbelanja secara praktis, cepat dan tepat waktu.
Mengapa teori ini sangat relevan digunakan dipenelitian ini karena sudah sangat
jelas, karena sebagai manusia kita sangat membutuhkan informasi serta
berkomunikasi. Dalam hal ini media-media seperti handphone lah yang dapat
digunakan untuk menunjang proses ini, media inilah yang menjadi lawan dalam
komunikasi manusia. Karena itu dalam teori ini media pun disebutkan sebagai
manusia karena mampu memberikan feedback langsung terhadp kita manusia yang
mengkomunikasikannya.
2. Teori perilaku
Ada beberapa teori mengenai perilaku manusia yang tidak dapat lepas dari
keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Salah
satu teori perilaku yang berkenaan dengan penelitian ini adalah teori dorongan
(drive theory).Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu
mempunyai dorongan-dorongan tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila
organisame itu mempunyai kebutuhan, dan organism ingin memenuhi kebutuhannya
maka akan terjadi ketegangan dalam diri organism itu. Bila organisme
berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau
reduksi dari dorongan-dorongan tersebut (Hull Crider, 1983 : 76).
Dalam hal ini, jelas bahwa manusia yang berperilaku konsumtif mendapatkan
dorongan dari lingkungannya untuk mengkonsumsi barang secara berlebihan atau
dengan kata lain tidak sesuai dengan kebutuhan dasarnya. Hal inilah yang
menjadi motivasi bagi mereka dalam berperilaku konsumtif. Sebagaimanannya
remaja yang selalu mengkonsumsi barang yang berlebihan, perilaku konsumtif
mereka ini lah yang mendorong mereka selalu menjadi boros dalam hal berbelanja,
setelah mereka mengenal yang namanya Instagram lalu mulai berbelanja online
melalui Instagram tersebut mereka akan mulai merasakan dorongan-dorangan dalam
diri mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka entah itu kebutuhan seperti baju,
celana, aksesoris, tas dll. Dan setelah mereka berbelanja online di Instagram
dan merasakan kebutuhan mereka terpenuhi maka dorongan-dorongan dalam diri
mereka akan berkurang setelah mereka mendapatkan kebutuhan yang mereka inginka.
Mereka tidak berpikir apakah barang tersebut berguna atau tidak untuk mereka,
yang terpenting kebutuhan mereka terpenuhi. Inilah yang menyebabkan perilaku
konsumtif remaja terjadi dan sesuai dengan penjelasan teori dorongan (drive
theory) ini.
3. Perilaku konsumtif mahasiswa
Menurut Sumartono (2002), definisi konsep perilaku konsumtif amatlah variatif,
tetapi pada intinya muara dari pengertian perilaku konsumtif adalah membeli
barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan pokok.
Sumartono (2002) mengungkapkan bahwa secara operasional, indikator perilaku
konsumtif yaitu:
a. Membeli produk karena iming-iming
hadiah
Individu membeli suatu barang karena
adanya hadiah yang ditawarkan jika membeli barang tersebut. Hal ini akan
memberikan pemikiran kepada konsumen bahwa hanya dengan membayar satu produk,
konsumen akan mendapatkan produk lebih.
b. Membeli produk karena kemasannya
menarik
Konsumen mahasiswa sangat mudah
untuk membeli produk yang dibungkus dengan rapi dan di hias dengan warna-warna
yang menrik. Artinya motif untuk membeli produk tersebut hanya produk tersebut
dibungkus dengan kemasan yang rapid an menarik. Produk yang dibungkus rapi akan
membuat daya tarik lebih kepada kosumen sehingga konsumen yang melihat akan
tertarik untuk membeli produk tersebut.
c. Membeli produk demi menjaga
penampilan diri dan gengsi
Konsumen mahasiswa mempunyai
keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya mahasiswa mempunyai cirri
khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut dan sebagainya dengan tujuan agar
mahasiswa selalu berpenampilan menarik perhatian orang lain. Mahasiswa
membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang penampilan diri. Hal ini
akan menunjang penampilan mahasiswa yang pada dasarnya sudah memiliki
penampilan menarik.
d. Membeli produk atas pertimbangan
harga mahal dianggap prestige
Konsumen mahasiswa cenderung
berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung
menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah. Individu akan merasa lebih
percaya diri dan dihargai kalau barang-barang yang dikenakannya adalah produk
mahal.
e. Membeli produk hanya sekedar
menjaga symbol status
Mahasiswa mempunyai kemampuan
membeli yang tinggi, baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan
sebagainya. Sehingga hal tersebut juga dapat menunjang sifat eklusif dengan
barang yang mahal dan member kesan berasal dari kelas social yang lebih tinggi.
Dengan membeli suatu produk dapat memberikan symbol status agar terlihat lebih
keren dimata orang lain.
f. Memakai produk karena unsur
konformitas terhadap model yang mengiklankan.
Mahasiswa cenderung meniru perilaku
tokoh yang diidolakannya dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat
dipakai oleh tokoh idolanya. Mahasiswa juga cenderung memakai dan mencoba
produk yang ditawarkan bila ia mengidolakan public figure produk tersebut. Oleh
karena itu, produk apapun yang dipakai oleh tokoh idolanya maka akan menjadi
pertimbangan besar bagi mahasiswa terhadap produk yang akan dipakainya.
g.Munculnya penilaian bahwa membeli
produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang positif.
Mahasiswa sangat terdorong untuk
mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu
dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Hurlock (1999) juga menambahkan bahwa
dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik penampilan fisik,
mereka akan menjadi lebih percaya diri.
H. Metodologi Penelitian
a. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
semua mahasiswa dari fakultas ilmu komputer dengan jumlah 50 orang. Terdiri
atas 15 orang pria dan 35 orang wanita.
b. Metode pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket) dengan simple
random sampling. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Berikut contoh draft kuesioner yang dibuat oleh
peneliti:
1.Apakah anda pengguna akun social
media instagram?
a)Iya
b)Tidak
2.Berapa jam anda menggunakan akun
instagram dalam sehari?
a)2-3 jam b)4-6
jam c)lainnya…..
3.Kegiatan apa yang sering anda
lakukan pada aplikasi tersebut?
pertanyaan
|
sering
|
jarang
|
Tidak pernah
|
a.Mencari tahu lebih banyak
tentang seseorang
|
|||
b.Mencari suatu hal yang baru
|
|||
c.Melihat sesuatu yang menghibur
|
|||
d.Update tentang keseharian
|
|||
e.Meningkatkan keterampilan
|
4.Seberapa pengaruh likers dan
followers pada akun Instagram anda?
a)Sangat pengaruh
b)biasa saja c)tidak pengaruh
5.Dari segi apa anda rate diri anda
sendiri?
a)Tempat
b)pakaian c)lainnya….
c. Metode analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistic.
Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian yaitu, statistic deskriptif dan statitik inferensial. Statitik
inferensial meliputi statitik parametris dan statistic nonparametris.
d. Metode validitas data
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Daftar Pustaka
Sugiyono, Dr. Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2015
Hanurawan, Fattah. Psikologi Sosial,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012
Ahmad Syaiful R., 2012, Hubungan
Gaya Hidup Konsumtif Terhadap Harga Diri Mahasiswa http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20308770-S%2043109-%20Hubungan%20gaya-full%20text.pdf
Khirunnisa’, 2014, Dampak Aplikasi
Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/11/artikel%20jurnal%20nisa%20_Genap2_%20(11-18-14-12-12-35).pdf
Wikipedia, 2015, definisi
instagram, id.wikipedia.org/wiki/Instagram
Keke Mahardika, 2016, pengaruh
penggunaan instagram di kalangan remaja
https://www.academia.edu/9797885/pengaruh_instagram_terhadap_kehidupan_remaja
Wikipedia, 2015, definisi
konsumtif, id.wikipedia.org/wiki/Konsumtif